Beranda Perspektif Intisari: AI dan Arsitektur Zero-Trust Sedot Perhatian dalam Ajang Black Hat USA 2025

Intisari: AI dan Arsitektur Zero-Trust Sedot Perhatian dalam Ajang Black Hat USA 2025

Sebuah robot membuat kopi dalam ajang Pameran China-Asia Selatan (China-South Asia Expo) ke-9 di Kunming, Provinsi Yunnan, China barat daya, pada 22 Juni 2025. (Xinhua/Gao Yongwei)

0
Xinhua

   AI menjadi pusat perhatian sepanjang hari. Simulasi "AI Wargame" dari Cisco menarik ratusan orang untuk menyaksikan para profesional saat melindungi maupun menyerang chatbot dalam simulasi yang bergerak cepat.

   AI kini dianggap sebagai rekan tim bagi pelindung keamanan siber (defender) bukan sekadar alat bantu, kata para pakar kepada Xinhua, menambahkan bahwa alat-alat AI terbaru dapat mendeteksi dan bahkan memprediksi serangan siber sebelum menimbulkan kerusakan.

   Perusahaan keamanan seperti Hewlett Packard Enterprise memperkenalkan inovasi yang menjanjikan untuk melindungi segala hal, mulai dari akun bank daring (online) hingga layanan rumah sakit esensial.

   Selain AI, arsitektur zero-trust telah muncul sebagai strategi prioritas bagi banyak organisasi. Tidak ada pengguna atau perangkat, baik di dalam maupun di luar perusahaan, yang secara otomatis dipercaya.

   Pejabat senior AS dan pemimpin industri menjelaskan bagaimana zero-trust diterapkan untuk membatasi akses, bahkan bagi staf, guna memastikan setiap tindakan telah diverifikasi.

   Di lantai pameran, lebih dari 400 vendor mendemonstrasikan berbagai teknologi terobosan, dengan banyak di antaranya berfokus pada prinsip zero-trust dan visibilitas jaringan yang ditingkatkan.

   Para peneliti keamanan juga memaparkan kerentanan kritis baru, termasuk celah zero-day dalam sejumlah platform perangkat lunak utama dan teknik baru di mana penyerang mengecoh pertahanan berbasis AI.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here