CARAPANDANG - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar rapat strategis untuk membahas skema Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai bagian dari rencana besar transisi energi nasional. Pertemuan ini bertujuan merumuskan konsep implementatif elektrifikasi desa-desa melalui PLTS sebagai tindak lanjut arahan Presiden RI, Selasa (29/7).
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto menegaskan komitmen Kemdiktisaintek dalam mendukung sektor energi melalui riset terapan.
“Riset tentang bahan baku dan skema penyimpanan energi seperti BESS yang dibutuhkan oleh ESDM sudah kami masukkan dalam program riset nasional. Ini bagian dari peran pendidikan tinggi dalam menjawab kebutuhan konkret pemerintah,” ujar Menteri Brian.
Pertemuan ini juga membahas elektrifikasi berbasis PLTS akan menjadi instrumen utama dalam mendukung program koperasi desa dan mobilisasi ekonomi hijau di 80.000 desa, baik yang telah maupun belum terlistriki. Presiden mengarahkan agar gerai, outlet, dan moda transportasi pedesaan ditopang oleh listrik bersumber dari PLTS. Targetnya bukan hanya elektrifikasi, tetapi juga kemandirian energi.
Arahan Presiden tersebut menggarisbawahi kebutuhan daya hingga 100 Giga Watt (GW) untuk menjangkau seluruh desa. Skema yang dikembangkan mencakup seluruh desa, mengingat perlunya pemerataan akses dan efisiensi energi nasional.