“Silakan berlatih dan bertanding dengan semangat. Tapi jangan lupakan kewajiban belajar. Pendidikan tetap harus jadi prioritas utama,” tegasnya di hadapan peserta dan ofisial.
Selain sebagai ajang olahraga, Wali Kota menyebut Kejurnas ini juga membawa dampak positif terhadap sektor ekonomi lokal. Kehadiran ratusan atlet, pelatih, dan keluarga dari luar daerah hingga luar negeri, dinilai dapat menggerakkan sektor kuliner, transportasi, hingga perhotelan.
“Harapan kita ekonomi masyarakat akan tumbuh melalui event-event seperti ini,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus PELTI Kota Payakumbuh Rida Ananda menegaskan komitmen pihaknya untuk terus melakukan pembinaan atlet tenis secara berjenjang dan berkelanjutan.
“Setiap tahun kami kirimkan atlet terbaik ke pelatnas dan berbagai kejuaraan. Target kami, ke depan mereka bisa mewakili Sumbar di ajang PON,” ujar Rida.
Ketua Panitia Kejurnas Chairul Mufti menambahkan bahwa turnamen ini terakhir digelar pada 2019, dan baru bisa kembali terlaksana tahun ini setelah vakum selama enam tahun.
“Peserta datang dari Sumatera Barat, Riau, Sumut, Aceh, dan Malaysia. Ini menunjukkan Kejurnas TDP Payakumbuh mendapatkan kepercayaan luas di mata pecinta tenis junior,” jelasnya.
Turut hadir dalam acara pembukaan Kejurnas tersebut, Plt Asisten II Wal Asri, Kepala Cabang Bank Nagari Payakumbuh, Ketua KONI Kota Payakumbuh, Direktur PAMTIGO, serta jajaran OPD, ofisial, dan orang tua atlet.