CARAPANDANG – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Tengku Amri mengatakan bahwa gagalnya partai berlambang kabah masuk ke parlemen bukan kelalaian dari Ketua Umum Mardiono.
Dia mengatakan di bawah komando Mardiono sudah berjuangan semaksimal mungkin agar PPP bisa masuk ke parlemen pada Pileg 2024 lalu. Seluruh kader sudah melakukan berbagai cara agar bisa menggaet suara masyarakat.
“Sebelum Pemilu berlangsung, DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) menyediakan kaos, bandera yang didistribusikan kepada daerah-daerah. Semua daerah dikirimkan dan semua dapat,” kata Amri saat jumpa pers di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Mei 2025.
Selanjutnya dia mengatakan perjuangan Mardiono juga dapat terlihat dari adanya anggaran untuk saksi. Dia mengklaim anggaran saksi baru ada di era kepemimpinan Mardiono.
Dia menjelaskan, setiap DPW PPP menerima anggaran saksi untuk Pemilu 2024 dengan jumlah bervariasi di setiap daerah.
Lalu untuk komposisi calon anggota legislatif juga diklaim lengkap. Tercatat, PPP mendaftarkan caleg di 81 daerah pemilihan (Dapil).
"Para calon telah diseleksi, diverifikasi, dan diidentifikasi bersama oleh DPP secara bertahap untuk melihat kapasitas, integritas, kapabilitas kelayakan para calon. Secara administratif dan secara teknis sudah dilakukan DPW," jelasnya.
Perjuangan tersebut tapi hasilnya kurang menggembirakan, PPP partai Islam yang berdiri sejak tahun 1973 ini tidak bisa masuk ke parlemen.