Ia menilai keberhasilan Kopdes sangat ditentukan oleh kepemimpinan lokal, baik dari kepala desa maupun pengurus koperasi. Hal ini terutama dalam merancang unit usaha yang konkret dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
Bima menyebut koperasi yang layak menjadi percontohan nasional harus memiliki rencana usaha yang matang, kebutuhan modal yang realistis, serta program yang sudah berjalan.
Selain itu, dirinya turut mengapresiasi progres pembentukan Kopdes Merah Putih di Jabar yang hingga Sabtu (31/5) pagi telah mencapai 98 persen. Ia berharap seluruh desa dan kelurahan di Jabar segera menyelesaikan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus sebagai tahap awal pembentukan Kopdes.
“Di Jawa Barat dari data per tadi pagi sudah mencapai 98 persen, jadi hampir 100 persen. Mudah-mudahan besok bisa 100 persen,” ungkap Bima.
Sebagai tindak lanjut, dia menyampaikan koperasi yang terpilih sebagai percontohan nasional akan mendapat pendampingan intensif, baik dari segi teknis usaha maupun manajemen koperasi dan keuangan. Pemerintah juga akan menghubungkan koperasi dengan kementerian dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait untuk memperkuat dukungan sarana dan prasarana.
“Itu Bapak-Ibu, jadi ini potensi luar biasa, tetapi tidak boleh terlena, harus ditingkatkan kapasitas semua, secara teknis, secara profesional keuangan, nanti kita sama-sama bantu memasarkannya,” pungkas dia.