CARAPANDANG - Para pemimpin politik dan mantan kepala negara dari seluruh Asia menyuarakan kekhawatiran mereka terkait kebijakan tarif Pemerintah Amerika Serikat (AS), menyerukan persatuan yang lebih kuat di antara negara-negara Asia untuk mengatasi berbagai tantangan bersama.
Berbicara di forum internasional "Future of Asia" ke-30 yang diselenggarakan di Tokyo pada 29-30 Mei 2025, Wakil Perdana Menteri (PM) Singapura Gan Kim Yong memperingatkan bahwa tatanan perdagangan global saat ini berada dalam ancaman.
Ia mengimbau negara-negara Asia untuk bersatu dalam menghadapi isu-isu perdagangan yang timbul akibat tarif AS dan menekankan pentingnya memperluas kerja sama melalui Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP), khususnya di bidang perdagangan dan industri.
Sementara itu, PM Kamboja Hun Manet mengatakan bahwa perang dagang merusak sistem perdagangan multilateral yang bebas, terbuka, inklusif, dan berbasis aturan, serta berdampak secara tidak proporsional terhadap kelompok yang paling rentan.