CARAPANDANG - Iran berhasil mengguncang dominasi udara Israel dalam serangan balasan atas gempuran Tel Aviv pada 13 Juni lalu. Sejumlah rudal balistik Iran dilaporkan berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel yang dikenal paling canggih di dunia, termasuk Iron Dome dan Arrow.
Beberapa rudal Iran menghantam wilayah permukiman di Israel tengah dan menyebabkan kerusakan signifikan. Bahkan, markas besar militer Israel di Tel Aviv, Kirya, turut terdampak meski kerusakannya terbatas.
Pada Selasa, Iran menyebut telah menghantam pusat intelijen dan operasi Mossad, memicu pertanyaan besar: bagaimana rudal Iran bisa melewati perisai udara Israel yang selama ini dianggap tangguh?
Salah satu strategi yang diduga digunakan Iran adalah menguras cadangan rudal pencegat Israel melalui serangan simultan dalam jumlah besar.
"Tidak ada sistem pertahanan udara yang bisa menembak jatuh 100% rudal yang datang. Jika Anda hanya punya pencegat terbatas, Anda akan kewalahan," kata Dr. Marina Miron, peneliti pascadoktoral di King's College London.
Media Israel bahkan memperkirakan sistem pertahanan mereka bisa mulai gagal dalam beberapa hari jika Iran terus menembakkan rudal dengan intensitas tinggi. Biaya pengoperasian sistem ini juga sangat besar, mencapai sekitar US$285 juta (Rp 4,6 triliun) per hari.