Dadan kemudian menjelaskan Rp8,2 triliun yang digelontorkan untuk MBG itu difokuskan untuk mengintervensi asupan gizi kepada anak-anak sekolah dan ibu-ibu hamil di berbagai daerah Indonesia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan 13 laboratorium milik Kementan, ditemukan dari empat juta ton, sebanyak 350 ribu ton yang sudah dikeluarkan, tercatat 85 persen tidak sesuai standar.
Dia menjelaskan bahwa proyeksi tersebut sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi nasional yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas.