Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi merespons salah satu tuntutan buruh pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 yang menyoroti pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah daerah.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan sebuah pernyataan pada Selasa (22/4/2025). Ia mengatakan bahwa pengurangan dana dari Amerika Serikat telah menimbulkan kekurangan anggaran yang besar.
Produsen mobil asal Swedia, Volvo Group, berencana untuk memberhentikan sebanyak 800 pekerja di tiga fasilitas Amerika Serikat (AS) selama tiga bulan ke depan
Huda menjelaskan angka yang dia sebut berasal dari seluruh sektor industri dalam satu tahun proyeksi, dengan potensi pengurangan tertinggi ada pada subsektor tekstil dan produk tekstil (TPT) yang mencapai 191 ribu pekerja.
KSPI dan Partai Buruh pun mendesak pemerintah untuk segera bertindak. Mereka mengusulkan pembentukan Satgas PHK dan mendorong renegosiasi dagang dengan AS.
Radio Republik Indonesia (RRI) menklaim bahwa tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi seluruh pegawai, termasuk tenaga kontrak dan pengisi acara, meskipun dilakukan efisiensi anggaran.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan mengatakan, pihaknya telah memastikan kebenaran bahwa tidak ada PHK terhadap pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).