CARAPANDANG – Korea Utara mengecam keras serangan militer Israel yang memicu perang dengan Iran. Dalam pernyataan resmi, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Korut juga memperingatkan Amerika Serikat (AS) serta negara-negara Eropa agar tidak memperburuk situasi.
Pyongyang menyatakan “keprihatinan serius” atas serangan Israel yang telah menyebabkan kerusakan dan membunuh warga sipil. Korut mengutuk rezim zionis yang juga didukung sekutu Barat.
“Pembunuhan warga sipil oleh Israel merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang tak termaafkan,” ujar juru bicara itu, sebagaimana dikutip oleh kantor berita resmi KCNA, Kamis (19/6/2025).
Pyongyang menuding Israel telah melakukan aksi terorisme yang disponsori negara. Ulah Tel Aviv dinilai telah meningkatkan risiko pecahnya perang besar-besaran baru di kawasan Timur Tengah.
Pada Rabu (18/6/2025), Presiden AS Donald Trump berbicara dengan wartawan di luar Gedung Putih. Ia masih enggan mengungkapkan apakah telah membuat keputusan untuk ikut serta dalam kampanye militer Israel.
"Saya mungkin akan melakukannya. Saya mungkin tidak akan melakukannya. Tidak ada yang tahu apa yang akan saya lakukan," kata Trump.
Kedutaan Besar AS di Qatar pada Kamis (19/6/2025) telah mengeluarkan peringatan yang membatasi akses sementara bagi personel kedutaan ke Kompleks al-Udeid. Area yang berlokasi di gurun dekat Doha itu adalah pangkalan militer terbesar milik AS di Timur Tengah.