CARAPANDANG - Iran dilaporkan telah memindahkan peralatan dan uranium dari fasilitas nuklir Fordow beberapa hari sebelum serangan Amerika Serikat, menurut laporan The New York Times, mengutip dua pejabat Israel.
Sputnik melaporkan pada Senin bahwa Direktur Jenderal IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional) Rafael Grossi pada Minggu (22/6) mengatakan bahwa kawah akibat amunisi penembus telah ditemukan di fasilitas nuklir Iran di Fordow.
Menurutnya, tidak ada seorang pun, termasuk IAEA, yang dapat menilai sejauh mana kerusakan yang terjadi di bawah tanah di fasilitas tersebut.
The New York Times menyebutkan ada bukti bahwa Iran telah memindahkan peralatan dan uranium dari fasilitas itu dalam beberapa hari terakhir.
Surat kabar tersebut juga mengklaim bahwa terdapat bukti kuat bahwa Iran, yang menanggapi dengan serius ancaman berulang dari Presiden AS Donald Trump untuk melakukan aksi militer, telah memindahkan 400 kilogram uranium yang telah diperkaya hingga 60 persen.
Informasi ini dikutip dari dua pejabat Israel yang mengetahui data intelijen.
AS melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran yang berada di Natanz, Fordow, dan Isfahan, pada 22 Juni malam. Serangan tersebut, menurut Washington, bertujuan untuk menghancurkan atau secara serius melemahkan program nuklir Iran.
Sumber: Sputnik