Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan Malaysia diberi mandat untuk terus mengoordinasikan negosiasi perdamaian terkait isu perbatasan Thailand dan Kamboja.
Meutya Hafid menekankan pentingnya peran media dalam mengawal program prioritas pemerintah, khususnya Sekolah Rakyat, melalui penyampaian informasi yang akurat kepada publik
Australia tengah melakukan uji coba teknologi untuk menegakkan larangan penggunaan media sosial bagi remaja di bawah usia 16 tahun. Langkah ini merupakan upaya ambisius yang menarik perhatian dunia internasional.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Rabu (18/6) memberikan arahan kepada para misi diplomatiknya untuk memantau media sosial dan keberadaan daring semua warga negara asing (WNA) yang mengajukan visa pelajar.
Texas berpotensi menjadi negara bagian berikutnya di Amerika Serikat yang memberlakukan regulasi ketat terhadap penggunaan media sosial oleh anak-anak dan remaja.
Pemanfaatan teknologi digital dan media sosial menjadi kunci penting dalam memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk yang dijalankan oleh para purna pekerja migran.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa laju pertumbuhan media digital perlu diimbangi dengan pembenahan dari sisi kebijakan, hukum, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam mengupayakan keberlanjutan media penyiaran.
Partai Nasional Selandia Baru, melalui anggota parlemen Catherine Wedd, telah memperkenalkan RUU baru. RUU ini bertujuan melarang anak-anak di bawah usia 16 tahun mengakses media sosial, dilansir dari NZ Herald, Selasa (6/5/2025).
Paus Fransiskus wafat setelah memimpin Misa Paskah, menandai akhir kepemimpinannya di Gereja Katolik. Ia dikenal sebagai tokoh progresif yang vokal terhadap isu sosial dan semangat reformasi gereja.
Hamas pada Senin (14/4) malam waktu setempat mengatakan bahwa para pemimpinnya sedang mengkaji proposal perdamaian Gaza yang diterima dari mediator dan akan menyampaikan tanggapannya setelah menyelesaikan konsultasi internal.
Amerika Serikat (AS) akan menjadi pihak yang paling dirugikan dalam perang tarif yang dilancarkan oleh Presiden Donald Trump, meskipun dolar Australia dan saham-sahamnya jatuh, menurut analisis yang dilakukan oleh Australian Broadcasting Corporation (ABC).